Diberdayakan oleh Blogger.

Mari Berbagi Bacaan !!


THAGUT DAN KETIBAAN DAJJAL [ PLUS WAWANCARA UST BA'ASYIR ]

Ustadz Abu Bakar Ba'asyir divonis 15 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan yang diketuai Herry Swantoro. Setelah membacakan putusan, hakim meminta pendapat Ustadz Ba'asyir atas vonis yang dijatuhkan.

Ustadz Ba'asyir pun lantas beranjak dari kursinya dan berunding dengan tim pengacara.Dengan suara tegas, Ba'asyir menyebut vonis itu zalim dan haram baginya menerima putusan hakim.

"Saya dengan nama Allah SWT menolak karena keputusan ini zalim, karena dasarnya hanya Undang-undang Thoghut, syariat Islam tidak diperhatikan sama sekali, maka hukumnya haram saya menerima putusan hakim," tegas Ustadz Ba'asyir yang disambut takbir.

Pengacara Ustadz Ba'asyir juga tidak terima dengan putusan 15 tahun penjara yang dijatuhkan kepada kliennya. Mereka langsung menyatakan banding.

"Setelah kami berunding, tim penasihat hukum menyatakan banding." jelas tim pengacara dari TPM di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (16/6/2011).

Berkas vonis dibacakan secara bergantian oleh 3 orang anggota majelis hakim. Sejauh ini, Ustadz Ba'asyir tetap bersikukuh bahwa pelatihan di Aceh sebagai bentuk i'dad atau ibadah, bukan perbuatan terorisme. Saat membacakan duplik atau pembelaan terakhirnya, Ustadz Ba'asyir menyatakan bahwa yang berhak menentukan nasibnya hanyalah Allah SWT, bukan Majelis Hakim.

Abu Bakar Ba’asyir, menghadapi putusan majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada hari ini. Ia dituntut hukuman seumur hidup oleh jaksa. Tudingannya, menggalang dana untuk aksi terorisme. Berikut ini petikannya.

Bagaimana kesehatan Anda?

Alhamdulillah, saya diberi kesehatan. Tapi, memang karena umur, ya, ada saja kelemahannya. Tapi, secara umum baik. Alhamdulillah, kaki juga normal. Saya sudah bisa salat pakai (duduk di atas) kursi.

Anda sering minum jus?

Jus wortel. Untuk kesehatan. Ada yang membuatkan untuk saya.

Apa aktivitas keseharian Anda di tahanan?

Tergantung. Di tahanan, kan, waktunya longgar. Ya, kalau ada waktu, saya menulis. Kalau letih, saya istirahat. Selain itu, saya juga menonton televisi dan menghafal ayat-ayat Al-Quran, untuk latihan ingatan juga.

Satu tulisan berapa hari prosesnya?

Kalau (tema) tauhid begini (Ba’asyir memperlihatkan tulisan tangannya dalam beberapa lembar kertas folio), mungkin perlu waktu sebulan. Tulisan ini paling nanti jadi 20-an halaman. Saya menulis, nanti ada yang mengetikkan.

Kondisi kamar tahanan bagaimana?

Kamar saya baik dan ada lampu. Lebih baik dari yang lain. Cukup luas. Ya, mungkin karena saya dianggap teroris berat. (tertawa)

Dakwah juga di tahanan?

Di tahanan Bareskrim enggak bisa. Enggak boleh. Ada mubalig dari luar. Saya pernah memberi pengajian di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, tapi diprotes Australia. Kasihan, yang kena malah ketua lapasnya.

Menjadi imam salat juga?

Tidak. Hafalan saya sudah tidak begitu fasih. Jadi, biasanya, saya serahkan ke anak yang lebih muda.

Perasaan Anda menjelang vonis?

Bagi saya, (pengadilan) ini bukan masalah. Saya, kan, diadili karena memperjuangkan Islam dan ingin tauhid diterapkan dengan benar. Kalau hidup di negara yang tidak diatur dengan Islam, batal tauhidnya.

Apa harapan Anda untuk vonis besok (hari ini)?

Sebagai orang Islam, saya merasa tidak salah. Saya tidak bisa menerima keputusan persidangan. Saya sampai sekarang masih berpendapat jaksa dan hakim di bawah komando. Enggak ada jaksa dan hakim yang enggak di bawah komando. Komandonya Amerika. Amerika menilai saya tokoh Al-Qaidah yang harus dilenyapkan. Padahal ndak bener itu. Saya baru mempelajari Al-Qaidah setelah dituduh (sebagai) anggota dan ternyata memang benar ajarannya.

Jadi, pernah terlibat di Al-Qaidah?

Saya, kan, dituduh ikut Al-Qaidah, padahal enggak.

SMS teror akhir-akhir ini benar dari pendukung Anda?

Saya sendiri enggak paham. Kalau ada yang mengatakan akan ada bom, itu justru dari Densus. Kan aneh, masak mau mengebom tapi memberi tahu lebih dulu.

Adakah tokoh yang bertemu Anda akhir-akhir ini?

Saya menyadari, enggak ada yang berani memperjuangkan. Tokoh-tokoh Islam hanya satu-dua yang empati, seperti Habib Rizieq dan Munarman. Saya berjuang karena, menurut saya, ada yang perlu diubah dari negara ini, yaitu sistemnya.

Anda tidak suka Amerika, tapi pakai sandal merek Amerika?

Itu sandal buatan Indonesia, kok, cuma memang dibuat mirip produk Amerika. Kalau masalah dunia, enggak apa-apa kompromi. Orang yang ditahan di seberang kamar saya itu Nasrani, saya tetap tolong-menolong dengan dia.

Anda setuju NII?

Saya pernah ingatkan. “Kamu (Panji Gumilang, pimpinan NII Komandemen Wilayah IX) itu bagaimana? Kan, sudah ada negara. Jangan bikin negara Islam. Negara Islam itu sudah kalah.” Saya dulu pernah ditawari bergabung. Tapi saya bilang, saya mau, asal bentuknya tidak NII. Bikin sajalah jamaah, seperti JAT. NII ini penyelewengan karena tujuannya malah cari duit.

Presiden Yudhoyono Anda sebut thoghut, Megawati juga?

Iya. Tapi kalau Yudhoyono itu sampai mengakui Amerika adalah negara keduanya. SBY sekarang ini benar-benar melaksanakan perintah Amerika.

Ada pejabat yang bukan thoghut?

Semua thoghut. Selama negara ini bukan Islam, ya, thoghut.

Partai Islam juga?

Thoghut semua, kecuali dia berjuang untuk merombak sistem. Silakan ada partai, tapi jangan pakai demokrasi.

Pernah ditawari masuk partai?

Pernah. Oleh siapa itu... (terdiam sejenak) Hidayat Nur Wahid (mantan Presiden PKS), yang pernah menjadi Ketua MPR. Saya bilang enggak bisa.

Bisa digambarkan masa kecil Anda?

Saya hidup di masyarakat yang rusak. Sekolah saya, kan, negeri, dari SD, SMP, hingga SMA. Dulunya, ya, Pancasilais he-he-he.... Saya SMA enggak selesai. Setelah itu, kerja, bantu kakak saya setahun, lalu masuk pondok. Dari situ saya mengerti agama.

Anda kenal kelompok kecil yang melakukan teror bom akhir-akhir ini?

Saya kurang tahu, tapi dugaan saya itu perbuatan Densus sendiri. Karena, kalau teroris enggak ada di Indonesia, enggak ada dolar masuk. Jadi, saya ini dijual, sebenarnya. Harga saya mahal. (tertawa)

Anda kenal M. Syarif (pengebom bunuh diri di Cirebon)?

M. Syarif mungkin anggota JAT, tapi saya enggak kenal. Saya tahu niatnya Syarif mati syahid. Ya, semoga diterima, tapi caranya keliru. Mudah-mudahan diampuni Allah.

“Thaghut” adalah variasi bentuk kata dari “thughyaan”, yang berarti segala sesuatu yang melampaui kesadaran, melanggar kebenaran dan melampaui batas yang telah ditetapkan Allah bagi hamba-hambaNya, tidak berpedoman kepada aqidah Allah, tidak berpedoman kepada syariat yang ditetapkan Allah. Dan yang termasuk dalam kategori thaghut adalah juga setiap manhaj ‘tatanan, sistem’ yang tidak berpijak pada peraturan Allah. Begitu juga setiap pandangan, perundang-undangan, peraturan, kesopanan, atau tradisi yang tidak berpijak pada peraturan dan syariat Allah.

Di dalam karya fenomenalnya yang berjudul “Kitabut Tauhid” Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah menyebutkan bahwa pentolan thaghut ada lima. Dan salah satunya ialah penguasa yang zalim. Siapakah penguasa yang zalim itu? Dalam bahasa Arab kata zalim berlawanan dengan kata adil. Di dalam bahasa Arab kata adil bermakna:

وضع شئ في مكانه

“Menempatkan sesuatu pada tempatnya.”

Sedangkan kata zalim bermakna:

وضع شئ غير مكانه

“Menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya.”

Dalam hal ini yang dimaksud dengan menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya ialahHukum Allah سبحانه و تعالى . Para penguasa zalim tidak menempatkan Hukum Allah سبحانه و تعالى pada posisi tertinggi. Mereka senantiasa meninggikan hukum selain hukum Allah سبحانه و تعالى . Hukum bikinan manusia lebih mereka muliakan daripada hukum Allah سبحانه و تعالى . Kalaupun hukum Allah سبحانه و تعالى diakui di dalam lingkungan wilayah yang dipimpinnya, namun ia tidak diletakkan sebagai hukum tertinggi. Hukum Allah سبحانه و تعالى hanya menjadi salah satu sumber dari sekian banyak sumber hukum lainnya. Hukum Allah سبحانه و تعالى hanya sekedar bagian dari khazanah sumber hukum di wilayahnya. Oleh karenannya para penguasa zalim yang seperti ini disebut thaghut. Mereka memperlakukan hukum Allah سبحانه و تعالى seolah setara dengan hukum bikinan manusia, bahkan seringkali diletakkan lebih rendah daripada itu.

Seorang penguasa —atau lebih tepatnya pemimpin— yang adil ialah orang yang ketika memiliki otoritas memimpin di suatu wilayah maka ia meletakkan hukum Allah سبحانه و تعالى sebagai acuan tertinggi dan utama. Semua aturan, perundang-undangan dan hukum yang berlaku di wilayah otoritasnya dia pastikan merupakan derivat (turunan alias breakdown) dari hukum Allah سبحانه و تعالى . Dan ia hanya mau memberlakukan hukum Allah سبحانه و تعالى tersebut mengikuti cara yang telah dilakukan oleh teladan utamanya yaitu Rasulullah Muhammad صلى الله عليه و سلم . Oleh karena itu, pemimpin yang adil dikatakan sebagai fihak yang bilamana terjadi perselisihan, senantiasa mengembalikan urusannya kepada Allah سبحانه و تعالى (Al-Qur’an) dan RasulNya صلى الله عليه و سلم (As-Sunnah An-Nabawiyyah). Persis sebagaimana termaktub di dalam surah An-Nisa ayat 59 yang nanti akan dijelaskan. Para pemimpin yang adil sangat sadar bila mereka tidak menjadikan wahyu Allah سبحانه و تعالى sebagai sumber utama dalam memutuskan berbagai perkara yang muncul, maka dirinya dipandang Allah سبحانه و تعالى sebagai termasuk kaum yang zalim.

وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

“Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Maidah [5] : 45)

Salah satu contoh figur yang diabadikan Al-Qur’an sebagai representasi thaghut penguasa zalim yang paling ekstrim dalam sejarah kemanusiaan ialah sosok Fir’aun. Allah سبحانه و تعالى dengan jelas menggambarkan bahwa Fir’aun merupakan penguasa yang di dalam perilaku berkuasanya mempertontonkan sikap melampaui batas.

اذْهَبْ إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى

"Pergilah kamu kepada Firaun, sesungguhnya dia telah thoghoo (melampaui batas).” (QS. An-Nazi’at [79] : 17)

Dalam mensikapi kekuasaan, Fir’aun menjadi lupa diri. Aturan bahwa rakyat wajib mentaatinya tanpa reserve, menyebabkan Fir’aun memandang dirinya berada di atas rata-rata manusia biasa. Ia memandang dirinya sebagai super-human (manusia luar biasa). Bahkan ia meyakini dirinya adalah tuhan seru sekalian alam. Subhaanallahi ‘amma yashifuun (Maha Suci Allah dari segala bentuk pensifatan yang batil)...!

فَكَذَّبَ وَعَصَى ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَى فَحَشَرَ فَنَادَى فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الأعْلَى

“Tetapi Firaun mendustakan dan mendurhakai. Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa). Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya. (Seraya) berkata: "Akulah tuhanmu yang paling tinggi". (QS. An-Nazi’at [79] : 21-24)

Kecenderungan orang yang berkuasa untuk berlaku melampaui batas merupakan hal biasa jika tidak bisa disebut aksiomatik (suatu keniscayaan). Kecuali bila yang menerima otoritas adalah seorang mukmin sejati. Mukmin sejati sadar bahwa ketika dirinya memperoleh otoritas kepemimpinan, maka saat itu juga sebenarnya dirinya terbebani suatu beban berat. Ia dibebani amanah untuk memastikan bahwa di bawah kepemimpinannya seluruh pengikutnya, rakyat, anak buah atau konstituen berjalan menuju keridhaan Allah سبحانه و تعالى. Artinya, di bawah kepemimpinannya ia harus selalu berusaha menegakkan kebenaran. Dan kebenaran hanya satu, yaitu kebenaran yang bersumber dari Allah

سبحانه و تعالى .

الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ

“Kebenaran itu adalah dari Rabbmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.” (QS. Al-Baqarah [2] : 147)

Oleh karena itu, sejak awal Islam mengharuskan ketaatan rakyat kepada pemimpin sesudah mentaati Allah سبحانه و تعالى dan RasulNya Muhammad صلى الله عليه و سلم . Dalam mentaati Allah سبحانه و تعالى dan RasulNya صلى الله عليه و سلم Al-Qur’an tidak memberikan syarat apapun kepada kaum muslimin, selain kewajiban mereka beriman bahwa apapun yang datang dari Allah سبحانه و تعالى dan RasulNya صلى الله عليه و سلم sepenuhnya merupakan kebenaran. Namun begitu Allah سبحانه و تعالى memerintahkan kaum muslimin —sebagai rakyat— untuk mentaati pemimpin mereka, maka Allah سبحانه و تعالى mensyaratkan bahwa ketaatan menjadi wajib hanya ketika para pemimpin tersebut senantiasa menjadikan Allah سبحانه و تعالى (Al-Qur’an) dan RasulNya صلى الله عليه و سلم (As-Sunnah An-Nabawiyyah) sebagai marja’ (rujukan atau referensi) utama penyelesaian berbagai perkara kehidupan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa [4] : 59)

Ad-Dajjal merupakan representasi thoghut (penguasa batil yang melampaui batas) di Akhir Zaman menjelang tibanya Hari Kiamat. Ia merupakan Fir’aun modern di penghujung berakhirnya perjalanan dunia. Ketika ia hadir ia akan mengaku dirinya merupakan Rabb semesta alam. Persis sebagaimana Fir’aun dahulu kala. Dan sebelum keluarnya puncak fitnah Ad-Dajjal, maka dunia akan diselimuti oleh aneka fitnah yang menjadi mukaddimah kedatangan fitnah Ad-Dajjal, sang thaghut penguasa zalim paling fenomenal sepanjang zaman. Maka sebelum Ad-Dajjal keluar akan bermunculan para thaghut penguasa zalim menghiasi panggung kekuasaan dunia di berbagai negara sebagaimana yang disaksikan dewasa ini.

ذُكِرَ الدَّجَّالُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَأَنَا لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْأَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَلَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إِلَّا نَجَا مِنْهَاوَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ مُنْذُ كَانَتْ الدُّنْيَا صَغِيرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ الدَّجَّالِ

Ad-Dajjal disebut-sebut di dekat Rasulullah صلى الله عليه و سلم lalu beliau bersabda, "Sungguh fitnah sebagian dari kalian lebih aku takutkan dari fitnah Ad-Dajjal. Dan tiada seseorang dapat selamat dari aneka fitnah sebelum fitnah Ad-Dajjal melainkan pasti selamat pula darinya (fitnah Ad-Dajjal) sesudahnya. Dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini —baik kecil ataupun besar— kecuali untuk menyambut fitnah Ad-Dajjal." (Hadits Shahih Riwayat Ahmad No. 22215)

Barangsiapa sanggup bersikap tegas menghadapi berbagai thaghut penguasa zalim sebelum keluarnya Ad-Dajjal, maka Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم menjamin ia bakal selamat menghadapi sang thaghut penguasa zalim paling dahsyat di akhir zaman yakni Ad-Dajjal. Atas dasar inilah Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم menganjurkan ummat Islam untuk mengingkari para penguasa zalim di era penuh fitnah di akhir zaman. Barangsiapa yang mengingkari mereka niscaya selamat. Dan barangsiapa yang malah mentaati mereka, maka Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم berlepas diri dari mereka.

سَتَكُونُ أُمَرَاءُ فَتَعْرِفُونَ وَتُنْكِرُونَ فَمَنْ عَرَفَ بَرِئَوَمَنْ أَنْكَرَ سَلِمَ وَلَكِنْ مَنْ رَضِيَ وَتَابَعَ

Rasulullah shollallahu’alaih wa sallam bersabda, “Akan muncul pemimpin-pemimpin yang kalian kenal, tetapi kalian tidak menyetujuinya.Orang yang membencinya akan terbebaskan (dari tanggungan dosa). Orang yang tidak menyetujuinya akan selamat. Orang yang rela dan mematuhinya tidak terbebaskan(dari tanggungan dosa).” (Hadits Shahih Riwayat Muslim No 3445)

Barangsiapa yang menyetujui para thaghut penguasa zalim tersebut, niscaya ketika Ad-Dajjal keluar orang-orang tersebut bakal dengan mudahnya masuk dalam perangkap tipu-daya sang thaghut paling dahsyat sepanjang zaman Ad-Dajjal. Sebab, bagaimana mereka akan sanggup mengingkari Ad-Dajjal, sedangkan menghadapi para thaghut penguasa zalim yang levelnya lebih rendah dari Ad-Dajjal saja mereka sudah masuk dalam perangkap ketaatan taqlid (membabi-buta) yang tercela. Mereka bakal menyesal di akhirat kelak. Sebuah penyesalan yang sangat terlambat sehingga tidak berguna. Wa na’udzubillaahi min dzaalika.

يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولا وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّاأَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلا رَبَّنَا آتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيرًا

Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata, "Alangkah baiknya, andai kata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul". Dan mereka berkata, "Ya Rabb kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Rabb kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar." (QS. Al-Ahzab [33] : 66-68)

Saudaraku, jelas sekali bahwa mengingkari thaghut penguasa zalim menjadi suatu perkara yang sangat penting dan wajib. Sebab kelalaian seorang muslim untuk mengingkari para thaghut penguasa zalim berakibat fatal bagi kehidupannya yang abadi di akhirat nanti. Tidak cukup seorang muslim merasa aman bahwa dirinya telah beriman kepada Allah سبحانه و تعالى tetapi pada saat yang sama dia tidak rela dan yakin untuk menjauhi dan mengingkari thaghut. Inilah dua sisi dari aqidah tauhid sejati seorang mukmin.

فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لا انْفِصَامَ لَهَا

Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang teguh kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. (QS. Al-Baqarah [2] : 256)

souerce ; http://www.facebook.com/notes/majelis-tausiah-para-kyai-ustadz-indonesia/thagut-dan-ketibaan-dajjal-plus-wawancara-ust-baasyir-/10150225640913293

KEBESARAN ALLAH DAN KEMUNAFIKAN

Takbir اللّهَ اكبر adalah ungkapan pengagungan Allah yang harus muncul dari lubuk hati yang sangat dalam. Dimana takbir adalah pengakuan hati bahwa Allah itu Maha Agung lagi Maha Besar dari segalanya, diikrarkan dengan lisan serta pengakuan itu dibuktikan di dalam praktek kehidupan.

Tapi bila di dalam prakteknya ternyata ada hal lain yang lebih didahulukan dan lebih dipentingkan daripada Allah ta’ala dan hukum-Nya, maka sesungguhnya ikrar takbir yang diucapkan dengan lisan itu adalah dusta dan hanya hiasan mulut semata.

اللّهَ اكبر … Allah Maha Agung… Allah Maha Besar… Dia lebih besar daripada anak dan isteri, oleh sebab itu Ibrahim ‘alaihissalam meninggalkan isterinya Hajar dan puteranya yang masih bayi yaitu Ismail di lembah yang kering kerontang yang tidak ada air lagi tidak ada tanaman, dikarenakan Allah ta’ala yang memerintahkannya. Di dalam shahih Al Bukhari:

Hajar bertanya kepada Ibrahim: “Apakah Allah yang telah memerintahkan engkau dengan hal ini? Ibrahim ‘alaihissalam menjawab: Ya”. Maka Hajar dengan penuh keyakinan mengatakan: “Kalau begitu, maka Allah tidak akan menyia-nyiakan kami.”

Dan Hajar adalah contoh di dalam sikap seorang wanita muslimah, dimana ia menerima keputusan Ibrahim ‘alaihissalam tercinta untuk meninggalkannya, karena itu adalah perintah Allah ta’ala, sedangkan Allah dan perintah-Nya adalah lebih besar daripada Ibrahim suaminya, dan ia yakin bahwa Allah ta’ala tidak akan menyia-nyiakannya. Begitulah seharusnya wanita muslimah bersikap saat suaminya memenuhi panggilan kewajiban jihad, dia jangan khawatir, dan jangan menghalang-halangi suaminya dari menunaikan kewajiban bila takbir yang selalu dia ucapkan di dalam shalatnya itu benar lagi jujur…

اللّهَ اكبر

Begitulah makna takbir اللّهَ اكبر ini dibuktikan oleh para sahabat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam, dimana mereka pergi jauh berbulan-bulan bahkan ada yang tidak pulang lagi meninggalkan anak isteri mereka di dalam menunaikan perintah Allah berjihad menegakkan kalimat Allah di muka bumi ini. Para sahabat dan generasi salaf melakukan hal ini dan para isteri mereka pun rela dan tulus ikhlas sepenuh hati menerima hal itu, ini dikarenakan makna اللّهَ اكبر terpancang di dalam jiwa mereka.

ucapan takbir selalu mereka lantunkan, maka apakah sseperti itu bukti kongkritnya? Yang ada malah wujud الحب اكبر (Cinta Maha Besar?!!!).. Aku tak bisa hidup tanpa dirimu di sisiku!!!? Yang menghantarkan orang itu pada posisi fasiq di dalam surat At Taubah: 24

قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّى يَأْتِيَ اللّهُ بِأَمْرِهِ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

“Katakanlah: “Bila bapak-bapak kamu, anak-anak kamu, saudara-saudara kamu, isteri-isteri kamu, karib kerabat kamu, harta-harta yang kamu usahakan dan perniagaan yang kalian khawatirkan kerugiannya serta tempat-tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kalian cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta dari jihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan urusan-Nya. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang fasiq.” [At Taubah: 24]

Perhatikanlah makna اللّهَ اكبر yang terpatri di dalam jiwa Ibrahim ‘alaihissalam tatkala diperintahkan Allah untuk menyembelih putera kesayangannya Ismail ‘alaihissalam, dan perhatikan pula sikap anak yang tunduk dan rela sepenuh hati menerima konsekuensi perintah Allah ta’ala:

يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

“(Ibrahim) berkata: “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab: “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” [Ash Shaffat: 102]

Ini dia Abu Salamah Radliallahu ‘anhu, tatkala kewajiban hijrah sudah tetap ke Madinah, maka ia pergi hijrah meninggalkan anak dan isterinya yang ditahan oleh kaumnya, dan begitulah Generasi salaf pergi jauh berjihad meninggalkan anak-anaknya yang masih dikandung atau masih kecil, apakah hanya kita saja yang memiliki anak kecil dan isteri yang sedang hamil tua? Mana makna اللّهَ اكبر yang selalu kita ulang-ulang di dalam gerakan shalat?!!! Coba lihat lagi ayat 24 At Taubah tadi…! Anak itu titipan dan milik Allah, maka jangan sampai ia menghalangi pelaksanaan kewajiban …

اللّهَ اكبر …

Allah Maha Besar… Dia lebih besar dari ayah sendiri, oleh sebab itu Ibrahim ‘alaihissalam berlepas diri dari ayahnya tatkala ayahnya itu bersikukuh diatas kekafiran.

فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ لِلّهِ تَبَرَّأَ مِنْهُ


“Kemudian tatkala telah jelas baginya (Ibrahim) bahwa ayahnya itu adalah musuh bagi Allah, maka ia (Ibrahim) berlepas diri darinya.” [At Taubah: 114]

source : http://www.facebook.com/notes/majelis-tausiah-para-kyai-ustadz-indonesia/kebesaran-allah-dan-kemunafikan-kajian-/10150230953778293

CAHAYA MEMBACA AL KAHFI JUM'AT

“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470)

Alhamdulillahi robbil ‘alamin.

Allahumma sholli ‘ala nabiyyina Muhammad, wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Betapa banyak orang lalai dari amalan yang satu ini ketika malam Jum’at atau hari Jum’at, yaitu membaca surat Al Kahfi. Atau mungkin sebagian orang belum mengetahui amalan ini. Padahal membaca surat Al Kahfi adalah suatu yang dianjurkan (mustahab) di hari Jum’at karena pahala yang begitu besar sebagaimana berita yang dikabarkan oleh orang yang benar dan membawa ajaran yang benar yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hadits-hadits yang membicarakan hal ini kami bawakan sebagian pada posting yang singkat ini. Semoga bermanfaat.

Hadits pertama:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad Darimi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6471)

Hadits kedua:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470)

Inilah salah satu amalan di hari Jum’at dan keutamaan yang sangat besar di dalamnya. Akankah kita melewatkan begitu saja. Namun dalam membacanya juga wajib mempelajari artinya, karena artinya harus didalami dan diamalkan, sama pentingnya dengan mengaji

Semoga Allah selalu memberikan kita ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh sesuai tuntunan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shollallahu ‘ala nabiyyiina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Al Kahfi adalah salah satu surat yang memiliki keutamaan yang luar biasa. Ada dua keutamaan surat al kahfi, pertama adalah karena Rasulullah selalu rutin membacanya di hari jumat karena akan diampuni segala dosa yang kita perbuat dari jumat ke jumat. Kedua adalah jaminan bagi orang yang membaca surat Al kahfi adalah akan terpelihara dari gangguan Dajjal. Dalam surat al kahfi sebenarnya diceritakan empat cerita besar yang bisa kita ambil pelajarannya. Surat al kahfi juga merupakan surat pekanan atau surat yang dianjurkan untuk dibaca di setiap pekan. Al kahfi juga bisa menolong kita dari gangguan Dajjal, maka ada nasihat yang berkata bahwa apabila kita bertemu Dajjal maka dipersilakan untuk meludah ke sebelah kiri dan membaca sepuluh ayat terakhir dari surat ini.

DIBALIK AL KAHFI DAN ERA DAJJAL
Pertama, adalah cerita tentang pemuda yang menyelamatkan akidah mereka. Ya, ini cerita tentang Ashabul Kahfi. Peristiwa seluar biasa peristiwa ini adalah kemudahan bagi Allah swt untuk dijalankan. Cerita tentang pemuda yang tertidur selama beratus ratus tahun ini adalah tanda bahwa yang kita butuhkan adalah petunjuk agar kita tetap mampu bertahan di jalan yang lurus. Bahwa Allah swt selalu ada bagi hambanya yang membutuhkan pertolonganNya. Dari cerita ini kita bisa mengambil pelajaran, bahwa bersabarlah berada di dalam jalan dakwah, kita perlu keteguhan hati berada di dalam jalan ini, butuh kekonsistenan, butuh mental yang pantang menyerah.

Ada tiga ciri dari jalan dakwah.

Pertama, jalan dakwah adalah jalan yang sangat panjang dan berliku. Sehingga membuat jalan dakwah bukanlah jalan yang mudah untuk dilalui. Kedua, jalan dakwah pun hanya memiliki sedikit SDM, hanya sedikit orang yang mau bersusah payah bertahan di jalan ini, karena banyak orang lebih senang berada di jalan yang menawarkan kemudahan dunia. Terakhir adalah beban di jalan dakwah sangat lah banyak, godaan dunia dan ujian popularitas menyebabkan dakwah tidak semuanya sampai, bahkan Islam dipilih sebagian yang dikiranya menguntungkan bagi dakwahnya, ia berdakwah bukan lagi karena Allah, tapi karena keinginan kondisi masyarakat luas. Bahaya zaman ini adalah pengkaburan nilai, nilai terbaik adalah kembali belajar Islam dari Rosulullah beserta sahabatnya, bukan dari manusia sekarang. Memang kita bisa mengikuti manusia sekarang dengan syarat tetap menilai yang paling sesuai dengan Sunnah para Nabi, shahabat, dan ulama shaleh terdahulu.

Cerita kedua adalah tentang fitnah harta. Ada dua orang berbeda yang memiliki sikap berbeda terhadap harta yang mereka punya. Satu orang sangat menyadari bahwa semua itu adalah titipan Allah, sedangkan yang lain lupa dan menganggap bahwa itu adalah kerja kerasnya. Satu hal lagi yang bisa kita dapatkan dari sin adalah kesadaran bahwa segala sesuatu yang kita miliki di dunia adalah titipan dari Allah, Allah berhak mengambil nya kapanpun Ia mau.

Cerita ketiga adalah cerita tentang penyikapan kita terhadap ilmu. Kali ini cerita tentang nabi Musa yang serba tahu dan memiliki banyak sekali ilmu. Sampai pada suatu ketika nabi Musa khilaf dan lupa bersyukur serta lupa bahwa ada Allah yang Maha Mengetahui yang mengizinkannya untuk bisa mengetahui tentang banyak hal. Kemudian juga dilanjutkan tentang kisah nabi Musa dan nabi Khidir, yang pada akhirnya bisa menyadarkan bahwa nabi Musa bukanlah satu satunya orang yang paling pintar, dan selalu saja ada hal hal yang kita tidak ketahui dari dunia yang begitu luas. Kewajiban ilmu yang mengantarkan kepada Allah adalah mutlak, dan ajaran Allah adalah petunjuk seluruh kehidupan, bila ia ingin selamat dunia dan akherat, bukan sekedar shalat, puasa saja namun dalam Islam adalah semua sendi kehidupan baik politik dan ekonomi sebagai ibadah dan petunjuk yang harus dilalui jika ingin selamat

Terakhir, adalah cerita tentang penyikapan terhadap kekuasaan. Cerita tentang benteng besi yang dibangun Zulkarnaen dan tidak bisa ditembus oleh siapapun. Kemudian ditutup dengan sepuluh surat terakhir berisi nasihat bahwa orang yang beriman dan beramal sholeh pasti akan masuk ke dalam surga. Maka yang harus kita lakukan sebagai umat yang merindukan surga adalah bekerja dengan amalan sholihah dan jangan pernah menduakanNya.

Surat al kahfi mengajarkan empat prinsip saat kita menjalani kehidupan di dunia yang penuh dengan ujian. Empat cerita yang mengajarkan hikmah dan jawaban tentang bagaimana penyikapan terbaik terhadap segala ujian yang pasti kita alami saat menjalani kehidupan. Manusia terbaik adalah manusia yang mampu mengambil pelajaran dalam kehidupan ini, maka ketika Al Kahfi mengajarkan banyak pelajaran semoga kita semua mampu untuk menarik hikmah dan mengaplikasikannya dalam kehidupan

by :http://www.facebook.com/notes/majelis-tausiah-para-kyai-ustadz-indonesia/cahaya-membaca-al-kahfi-jumat-kajian-/10150232671658293

Ken Soetanto


Seorang warga Surabaya, Prof Ken Soetanto menggondol gelar profesor dan empat doktor selama bertahun-tahun mengabdikan hidupnya di Jepang. Prestasi akademiknya tersebut diakui di Jepang dan AS dengan menjadi profesor di usia 37 tahun. Dikutip dari kursiterbalik.com, tahun 1988-1993, Soetanto yang juga direktur Clinical Education and Science Research Institute (CERSI) ini menjadi asosiate professor di Drexel University dan School Medicine at Thomas Jefferson University, Philadelphia, USA. Ia juga pernah tercatat sebagai profesor di Biomedical Engineering Program University of Yokohama (TUY).

Saat ini pria beristri juga perempuan Surabaya ini tercatat sebagai prosefor di almameternya, School of International Liberal Studies (SILS) Waseda University, dan profesor tamu di Venice International University, Italia.

Gelar itu dirangkap dengan jabatan wakil dekan di Waseda University. Kemampuan otak pria kelahiran 1951ini sungguh brilian karena mampu menggabungkan empat disiplin ilmu berbeda. Itu terungkap dari empat gelar doktor yang diperolehnya. Yakni, bidang Applied
Electronic Engineering di Tokyo Institute of Technology, Medical Science dari Tohoku University, dan Pharmacy Science di Science University of Tokyo. Yang terakhir adalah doktor bidang ilmu pendidikan di almamater sekaligus tempatnya mengajar Waseda University.

''Saya sungguh menikmati dengan pekerjaan sebagai akademisi,'' tutur Soetanto dalam wawancara khusus dengan koran ini di President University, Jababeka Education Park, Cikarang, Jawa Barat, Sabtu lalu. Soetanto kebetulan berada di Indonesia untuk mendampingi Dr Kotaro Hirasawa (dekan Graduate School Information Production & System Waseda University) dan Yukio Kato (general manager of Waseda University)
dalam penandatanganan MoU antara President University dan Waseda University. President University adalah institusi perguruan tinggi berbasis kurikulum bertaraf internasional yang berlokasi di tengah-tengah sekitar 1.040 perusahaan di kawasan industri Jababeka,
Cikarang. Sebagian mahasiswa President University berasal dari Cina, Vietnam, dan Jepang.

Di luar status kehormatan akademik itu, Soetanto juga masuk birokrasi di Negeri Sakura. Pria yang pernah berkawan dengan mantan presiden RI BJ Habibie ini ini tercatat sebagai komite pengawas (supervisor committee) di METI (Japanese Ministry of Economy, Trade, and Industry atau semacam Menko Perekonomian di RI). Selain itu juga ikut membidani konsep masa depan Jepang dengan menjadi Japanese Government 21st Century Vision.

''Pada jabatan tersebut saya berpartisipasi langsung menyusun GBHN (kebijakan makro)-nya Jepang,'' tutur Soetanto yang masih fasih berbahasa Indonesia dan Jawa berlogat Suroboyoan ini. Buah pemikiran Soetanto yang terkenal adalah konsep pendidikan "Soetanto Effect" dan 31 paten internasional yang tercatat resmi di pemerintah Jepang.

Dan, mau tahu berapa Soetanto digaji? Jumlahnya sangat mencengangkan untuk ukuran akademisi bergelar profesor atau mereka yang pernah menduduki jabatan tertinggi di perguruan tinggi (rektor). Kementerian Pendidikan Jepang mengganjar Soetanto dengan gaji US$ 15 juta (Rp 144 miliar) per tahun. Sungguh "perhatian" dari pemerintah yang luar biasa!

Di antara segudang prestasi itu, bisa jadi yang paling membanggakan, khususnya bagi warga Surabaya, adalah latar belakang sekolah dasar dan menengahnya yang ternyata dihabiskan di kota buaya. Soetanto muda mengenyam pendidikan di SD swasta di Kapasari, SMP Baliwerti, dan SMA Budiluhur yang dulu menjadi jujugan sekolahan warga keturunan Tionghoa.

Kritik pendidikan RI
Seusai menandatangani MoU, Soetanto memberikan ceramah akademik popular di hadapan ratusan mahasiswa President University. Isi ceramahnya menarik perhatian mahasiswa bahkan beberapa jajaran direksi PT Jababeka, termasuk Dirut PT Jababeka Setyono Djuandi Darmono.
Maklum, Soetanto membeber pengalamannya bisa "menaklukkan" dunia perguruan tinggi Jepang kendati dirinya hingga sekarang masih berkewarganegaraan Indonesia. Apalagi, dirinya berasal dari Kota Surabaya yang nyaris tak diperhitungkan di dunia akademisi Jepang.

Selebihnya, Soetanto banyak mengkritisi sistem pendidikan di Indonesia yang perlu dibenahi untuk menghasilkan produk berkualitas. ''Sistem pendidikan di sini (Indonesia) sudah tertinggal jauh bahkan di bawah Malaysia dan Vietnam,'' jelas Soetanto dengan gaya bicara berapi-api. Yang ironis, penghargaan terhadap staf pengajar atau guru di Indonesia juga sangat kurang. Soetanto lantas mencontohkan kecilnya gaji guru yang memaksa mereka harus bekerja sambilan. ''Dan, karena faktor tersebut jangan heran bila banyak ilmuwan Indonesia mencari penghasilan di luar
negeri,'' pungkas Soetanto. Kendati demikian, pria berkaca mata ini awalnya belajar ke Jepang bukan untuk semata-mata untuk mengejar materi alias duit.

Rhoma Irama

Rhoma Irama
Rhoma Irama
Latar belakang
Nama lahir Raden Irama
Nama lain Rhoma Irama
Lahir 11 Desember 1946 (umur 64)
Bendera Indonesia Tasikmalaya, Indonesia
Kota Sekarang Bendera Indonesia Jakarta, Indonesia
Jenis Musik Dangdut



Pekerjaan Penyanyi
Aktor
Instrumen Vokal
Gitar
Pasangan Veronika (bercerai)
Ricca Rachim
Angel Lelga (siri-bercerai)
Marwah Ali
Anak Perkawinan dengan Ricca Rachim:
Debbie Veramasari (Debby Irama)
Fikri Zulfikar (Vicky Irama)
Romy Syahrial (Romy Irama)
Perkawinan dengan Ricca Rachim:
Ridho Irama [1]
Situs resmi www.rajadangdut.com

Raden Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama (lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946; umur 64 tahun) adalah musisi dangdut dari Indonesia yang berjulukan "Raja Dangdut".
Daftar isi

* 1 Sekilas
* 2 Kontroversi
* 3 Pasangan hidup
* 4 Diskografi
* 5 Filmografi
* 6 Pranala luar
* 7 Referensi
* 8 Pranala luar

[sunting] Sekilas

Pada tahun tujuh puluhan, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.

Berdasarkan data penjualan kaset, dan jumlah penonton film- film yang dibintanginya, penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10% penduduk Indonesia. Ini catatan sampai pertengahan 1984. "Tak ada jenis kesenian mutakhir yang memiliki lingkup sedemikian luas", tulis majalah TEMPO, 30 Juni 1984. Sementara itu, Rhoma sendiri bilang, "Saya takut publikasi. Ternyata, saya sudah terseret jauh."

Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa. Rhoma Irama bukan hanya tampil di dalam negeri tapi ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil di Indonesia. Sering dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan. Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.

Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan semboyan "Voice of Moslem" (Suara Muslim) yang bertujuan menjadi agen pembaru musik Melayu yang memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum, dan penampilan di atas panggung. Menurut Achmad Albar, penyanyi rock Indonesia, "Rhoma pionir. Pintar mengawinkan orkes Melayu dengan rock". Tetapi jika kita amati ternyata bukan hanya rock yang dipadu oleh Rhoma Irama tetapi musik pop, India, dan orkestra juga. inilah yang menyebabkan setiap lagu Rhoma memiiki cita rasa yang berbeda.

Bagi para penyanyi dangdut lagu Rhoma mewakili semua suasana ada nuansa agama, cinta remaja, cinta kepada orang tua, kepada bangsa, kritik sosial, dan lain-lain. "Mustahil mengadakan panggung dangdut tanpa menampilkan lagu Bang Rhoma, karena semua menyukai lagu Rhoma," begitu tanggapan beberapa penyanyi dangdut dalam suatu acara TV.

Rhoma juga sukses di dunia film, setidaknya secara komersial. Data PT Perfin menyebutkan, hampir semua film Rhoma selalu laku. Bahkan sebelum sebuah film selesai diproses, orang sudah membelinya. Satria Bergitar, misalnya. Film yang dibuat dengan biaya Rp 750 juta ini, ketika belum rampung sudah memperoleh pialang Rp 400 juta. Tetapi, "Rhoma tidak pernah makan dari uang film. Ia hidup dari uang kaset," kata Benny Muharam, kakak Rhoma, yang jadi produser PT Rhoma Film. Hasil film tersebut antara lain disumbangkan untuk masjid, yatim piatu, kegiatan remaja, dan perbaikan kampung.

Ia juga terlibat dalam dunia politik. Di masa awal Orde Baru, ia sempat menjadi maskot penting PPP, setelah terus dimusuhi oleh Pemerintah Orde baru karena menolak untuk bergabung dengan Golkar. Rhoma Sempat tidak aktif berpolitik untuk beberapa waktu, sebelum akhirnya terpilih sebagai anggota DPR mewakili utusan Golongan yakni mewakili seniman dan artis pada tahun 1993. Pada pemilu 2004 Rhoma Irama tampil pula di panggung kampanye PKS.

Rhoma Irama sempat kuliah di Universitas 17 Agustus Jakarta, tetapi tidak menyelesaikannya. "Ternyata belajar di luar lebih asyik dan menantang," katanya suatu saat. Ia sendiri mengatakan bahwa ia banyak menjadi rujukan penelitian ada kurang lebih 7 skripsi tentang musiknya telah dihasilkan. Selain itu, peneliti asing juga kerap menjadikannya sebagai objek penelitian seperti William H. Frederick, doktor sosiologi Universitas Ohio, AS yang meneliti tentang kekuatan popularitas serta pengaruh Rhoma Irama pada masyarakat.

Pada bulan Februari 2005, dia memperoleh gelar doktor honoris causa dari American University of Hawaii dalam bidang dangdut, namun gelar tersebut dipertanyakan banyak pihak karena universitas ini diketahui tidak mempunyai murid sama sekali di Amerika Serikat sendiri, dan hanya mengeluarkan gelar kepada warga non-AS di luar negeri. Selain itu, universitas ini tidak diakreditasikan oleh pemerintah negara bagian Hawaii.

Sebagai musisi, pencipta lagu, dan bintang layar lebar, Rhoma selama kariernya, seperti yang diungkapkan, telah menciptakan 685 buah lagu dan bermain di lebih 10 film.

Pada tanggal 11 Desember 2007, Rhoma merayakan ulang tahunnya yang ke 61 yang juga merupakan perayaan ultah pertama kali sejak dari orok, sekaligus pertanda peluncuran website pribadinya, rajadangdut.com.[2]

source : http://id.wikipedia.org/wiki/Rhoma_Irama

Pengikut

Facebook Twitter RSS